top of page

Jadi Blogger Pemula

Diperbarui: 23 Nov 2022

Mengawali postingan pertama di kategori Jadi Blogger, di sini aku ingin sharing cara menjadi blogger pemula berdasarkan pengalamanku. Bisa di bilang, aku masih pemain baru di bidang ini. Masih belum ada apa-apanya di bandingkan dengan blogger lama. Di bulan Februari inipun, TravelBeib berusia 11 bulan. Ibarat bayi, masih piyik dan pelan-pelan lagi belajar napak.


Cara Jadi Blogger Pemula


Walau masih piyik, ternyata banyak teman-teman yang DM ke aku via Instagram. Mereka meminta tips menjadi blogger dan juga menanyakan bagaimana caranya. Sungguh ada rasa terharu campur tidak pede juga di tanya begitu, karena akumah apatuh belum jadi siapa-siapa. Berhubung belum bisa menjawab satu per satu, ku pikir lebih baik menjawabnya di blogku saja.


Aku rasa, TravelBeib merupakan wadah yang pas untuk kita bisa saling berbagi. Di kategori inipun, ku khusus pakai bahasa Indonesia. Supaya bisa di baca oleh teman-teman yang Warga Negara Indonesia. Tentunya dengan gaya ceritaku yang apa adanya. Semoga dengan adanya aku berbagi di sini, kita bisa saling memotivasi dan menginspirasi satu sama lain.

Transisi Dari Pengusaha Ke Blogger


Sebelum memutuskan untuk menjadi blogger, aku punya perusahaan sendiri. Puluhan tahun kerjanya di bidang Periklanan dan Event Organizer. Untuk tahu portfolioku bisa lihat disini. Dulu, jam kerjaku sangat padat. Tahu sendiri kan bagaimana penatnya kehidupan dunia agency dan event seperti apa? Lalu aku bosan dan memutuskan ingin pensiun dini. Alasan utamanya karena ingin punya waktu lebih untuk keluarga, ingin ngerasain jadi nyonyah di rumah dan ingin menuhin hasrat terpendam menjadi penulis.


From somebody to nobody. Itulah yang aku rasakan di dalam masa transisi. Jadi CEO di perusahaan sendiri, tanggung jawabnya besar. Tiap bulannya harus memberi gaji puluhan kepala keluarga, para singlewati dan jomblowan. Meski berat, tetapi masih jauh lebih enak. Karena ada mereka yang sebagai tim, orang keuangan dan sekretaris yang bisa membantu dan menyelesaikan semua pekerjaan. Jadi blogger tanggung jawabnya tidak sebesar CEO. Tapi, pekerjaannya tidak hanya menulis konten saja. Kamu juga harus bisa menjadi creative thinker, conceptor, editor, designer, fotografer dan content maker untuk branding diri sendiri, yaitu blog kamu.


Sebenarnya bisa aja kamu membayar orang untuk mengerjakan semua itu. Tapi percayalah, hasilnya pasti akan beda. Waktu di awal, aku pernah bayar orang untuk bikin website. Eh gak taunya orangnya is gone. Dari situ akhirnya ku jadi belajar design website sendiri. Belajar cara menulis yang benar. Bikin konten yang SEO qualified. Belajar bikin filter foto #TravelBeibPresets di Lightroom. Dan masih banyak lagi yang ku pelajari sampai hari ini.


Selain belum rajin menulis, tantangan terberatku menjadi blogger adalah melawan rasa malas posting di sosial media. Sosmed masa kini tidak semenyenangkan seperti masa lalu. Padahal waktu awalnya ada Facebook, Instagram dan Path, aku terlalu sering posting di tiga sosmed tersebut. Berbekal dengan sering bepergian dan suka posting di sosmed. Ku pikir menjadi Travel Blogger bisa menjadi pekerjaan baru yang sangat mudah. Ternyata tidak semudah yang ku kira. Masa transisi dari pengusaha menjadi bloggerpun membutuhkan waktu selama 1.5 tahun, untuk adaptasi dan mendalami dunia perbloggeran.


Apapun pekerjaan yang kita lakukan. Akan selalu ada plus minusnya. Yang di perlukan hanyalah ketekunan kita dalam menjalaninya.

Persiapan Jadi Blogger


Sebelum kamu memantapkan diri untuk menjadi blogger. Berikut ada 5 tips penting yang perlu kamu siapkan, berdasarkan pengalaman pribadiku.


  1. Siapkan Mental

Untuk jadi seorang blogger, kamu harus siapkan mental untuk tahan banting, tidak boleh sensi, tidak boleh gampang sakit hati, tidak boleh sinis, harus terima kritikan (jika memang untuk perbaikan) dan tidak boleh sombong. Berat? Tentunya. Karena di luar sana akan selalu ada yang lebih bagus, lebih kreatif dan lebih jago daripada kita.


Di awal mulai ngeblog, jangan berharap akan dapat banyak dukungan dari teman terdekat. Alasannya karena banyak dari mereka yang malas baca, sangat sibuk, takut kehabisan quota dan bahkan ada yang memang gak suka aja kalau lihat temannya berkarya. Sad but true, tapi ini yang terjadi di aku. Di saat blogku baru tayang hanya ada 10% dari teman-temanku yang buka website TravelBeib. Bahkan banyak teman di grup WhatsApp pun yang sampai sekarang belum baca. Sedih? Pastinya. Tapi lucunya, justru 90% sisa pembacaku malah orang-orang dari negara dan kota lain yang semuanya tidak ada yang ku kenal.


Akan ada kalanya ketika kita sudah bikin tulisan dengan sepenuh hati dan jiwa. Taunya gak ada yang komen, meski banyak yang ngeview. Rasanya seperti menulis pada diri sendiri di diary. Ini terjadi di artikelku yang ini. Sampai detik ini pun juga belum ada yang komen. Eaaaa curcol, tapi gak boleh Baper.


Tidak semua orang akan menyukaimu, tapi tidak semua orang akan membencimu

Kesel dan ngambek boleh, tapi jangan jadikan alasan untuk kita mandek berkarya. Karena tiap harinya akan selalu ada hal-hal baik yang bisa kita share ke dunia melalui tulisan kita.


2. Percaya Diri